Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Saat Tepat Memulai Bisnis Ternak Unggas

Banyak orang yang ketika mudik lebaran tahun ini membuat janji untuk datang ke tempat kami. Ada sebagian yang bisa kami temui dan ada sebagian juga yang tidak bisa kami temui karena kami juga mudik untuk berlebaran dengan keluarga. Beragam alasan mereka datang, ada yang hanya ingin memastikan kalau usaha kami benar-benar ada, ada yang langsung membeli produk, ada yang sekedar konsultasi dan ada yang sekedar silaturrahmi mumpung lebaran. Untuk yang berkesempatan datang ke tempat kami dan belum bisa ketemu, kami juga memohon maaf atas hal itu. Semoga hal tersebut tidak menjadikan hubungan kita terputus. Sebagian orang terutama saat mudik lebaran ke desa atau kampung halaman melihat peluang usaha yang ada di perdesaan. Maklum, setelah terjenuhkan sekian lama di perkotaan dengan rutinitas harian dan lain sebagainya dan kadang juga pikiran tidak bisa berjalan maksimal maka ketika pulang ke desa pikiran sedikit lebih fresh sehingga bisa memikirkan sesuatu yang baru. Kami di

Potensi Peternakan Sapi Potong di Sulawesi Tenggara

S ulawesi Tenggara memiliki potensi yang besar untuk pengembangan usaha ternak sapi karena didukung oleh sumber daya alam yaitu lahan dan pakan, sumber daya manusia, serta peluang pasar yang memadai. Ternak sapi mempunyai prospek dan potensi pasar yang cerah. Selain memberikan tambahan pendapatan bagi petani-peternak, usaha ternak sapi juga merupakan sumber pendapatan daerah melalui perdagangan antarprovinsi dan antarpulau, antara lain ke Maluku, Papua, Jawa (Jakarta), dan Kalimantan Timur (Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara 2005). Kebutuhan daging sapi terus meningkat seiring makin baiknya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang seimbang, pertambahan penduduk, dan meningkatnya daya beli masyarakat. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri yaitu dengan meningkatkan populasi, produksi, dan produktivitas sapi potong. Volume impor sapi potong dan produk olahannya cukup besar, setara dengan 600−700 ekor/tahun (Bamualim et al . 2008). Neraca keb

Pengendalian Mutu Bahan Pakan Hewani (Tepung ikan)

Tepung ikan merupakan salah satu hasil pengawetan ikan dalam bentuk kering yang dihilangkan seluruh lemaknya. a.       Mutu pakan Mutu fisik Uji mutu fisik dari tepung ikan dapat dilihat dari uji apung dan uji kehalusan. Mutu organoleptik Mutu organoleptik dari tepung ikan dapat dilihat dari warna, bau, tekstur dan rasa. Warna yang baik dari tepung ikan adalah kuning kecoklatan, bau amis atau khas ikan, rasa amis dan tekstur halus. Mutu kimiawi Mutu kimiawi dari tepung ikan dapat dilihat dari kandungan nutrisi. Komposisi Mutu I Mutu II Mutu III a)      Air (%) maks 10 12 12 b)      PK (%) min 65 55 45 c)      SK (%) maks 1,5 2,5 3 d)      Abu (%) maks 20 25 30 e)      LK (%) maks 8 10 12 f)     

Pengendalian Mutu Bahan Pakan (Bungkil Kedelai)

  Bungkil kedelai    Bungkil kedelai adalah produk hasil ikutan penggilingan biji kedelai setelah diekstraksi minyaknya secara mekanis ( ekspeller ) atau secara kimia ( solvent ). a.       Mutu pakan Mutu fisik Uji mutu fisik dari bungkil kedelai dapat dilihat dari kerapatan tumpukan dan dengan uji apung. Kerapatan tumpukan dari bungkil kedelai yang baik adalah 594,1 – 610,2 kg/m 3 . Kerapatan tumpukan merupakan perbandingan antara berat bahan dengan volume ruang yang ditempati. Mutu organoleptik Uji organoleptik dari bungkil kedelai dapat dilihat dari warna, bau, tekstur dan rasa. Warna yang baik dari bungkil kedelai adalah coklat muda kekuningan, bau apek atau khas kedelai, tekstur halus dan rasa hambar. Mutu kimia Uji kimiawi dari bungkil kedelai adalah dapat dilihat dari kandungan nutrisinya Komposisi (%) Mutu 1 Mutu 2 Mutu 3 Air 12 12 12 Protein kasar 47